Lanjutan cerita di gresik …. tepatnya
di PERUM taman anggrek-Kedanyang... dimulai dengan empunya rumah
(blok C2) : Bu Munifah... itu adiknya Mbah Uti yang tetangga dekat,
suaminya kerja di JKT (PT. Kereta Api Indonesia)... Rumah-nya besar
ada halaman depan, cukup untuk parkir mobil, punya pagar, Kamar ada 2
, ada mushollah, Kamar mandi 2, Dapur-nya lapang, air pompa....
Tetangga sebelah kiri... rumahnya penuh
dengan bahan bangunan, kayaknya masih direnov rumahnya.... sebelah
kanan rumah mbah uti... tinggal dengan cucu-nya.... trus kanannya
lagi, tinggal tetangga orang nasrani.
Trus yang depan rumah : mulai dari
pojok rumah+toko -nya Mba Yeni/Yuli gitu... lupa namanya, trus
sampingnya, rumah pak Iwan (ngontrak rumah juga, istrinya orang
jombang) anak sulungnya namanya Noah yang kecil tinggal sama neneknya
di Jombang, trus sampingnya lagi rumah kosong untuk dijual, trus
sampingnya lagi rumahnya pak lukman (kerja di Wilmar) anaknya ada 4
(Teteh, Ai, Queen, Dhea), istrinya orang sidoarjo, trus sampingnya
lagi Mba... siapa gitu lupa namanya, anaknya 2, trus sampingnya lagi
mbah Uti, Kakaknya yang punya rumah kontrakan. Trus sampingnya lagi
Olive (nama anaknya)... sudah.
Waktu pertama kali tinggal di rumah ini
masih musim hujan, jadi air lancar, tetapi begitu musim kemarau
datang air dari sumur pompa tersendat jadi harus beli air per
kibiknya 35rb... mulai beli air kira-kira bulan juni/juli.... kan
susah ya kalo tidak ada air, apalagi punya anak kecil yang biasanya
identik dengan cucian yang bejibun... yah, buat pengalaman aja, suatu
saat kalo mencari rumah kontrakan cari akses airnya yang baik,
apalagi di daerah gresik yang orang sudah pada maklum tentang
sikon/akses air disini.
Setiap kali kita dapat rezeki maka
paling tidak kita (saya & istri) buat nadzar, contohnya waktu
beli kulkas, mesin cuci dan perabotan lain kami nadzarkan shodakoh
2,5% -nya minimal.... pernah juga nadzar waktu beli AC yaitu baca
quran setiap hari, minimal 1 ayat. Jadi intinya setiap kali kita
dapat rizki berupa apa saja (karena rizki itu bukan hanya berupa uang
dan barang, tetapi bisa juga dengan kelahiran anak, keselamatan /
kesehatan dll ) maka paling tidak kita balas rizki tersebut dengan
sesuatu. Dengan begitu diharapkan adanya rasa syukur yang nantinya
Allah mencintai orang-orang yang bersyukur, dan boleh jadi Allah akan
menambah rizki yang telah ada dengan rizki-rizki yang lain atau
paling tidak Allah memberi pahala kepada orang2 yg bersyukur.... “La
in Syakartum La azidannakum” .. dan
terbukti semenjak saya kerja di Gresik, yaitu selama sekitar 1 tahun
gaji saya naik hampir 2 kali lipat gaji yang pertama saya terima di
Gresik,,.... dan hampir sekitar 4 kali lipat gaji yang saya terima
waktu bekerja di Solo (PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri).
Lanjut lagi
ceritanya, waktu berjalan hingga sekitar bulan Juni bapak yang di
Sumatra datang ke jawa. Pertama datang ke Wonogiri, trus ke Sragen,
trus ke Gresik. Dari sragen ke gresik naik bis rosalia, saya jemput
di surabaya.... di tempat Pul Rosalia dekat dengan Terminal
Bungurasih. Waktu itu saya yang jemput, qodarallah waktu mau jemput
motor saya bocor ban, menunggu agak lama akhirnya saya bisa jemput
bapak di Surabaya, waktu itu sudah menjelang subuh sekitar jam 3
pagi.
Di Gresik, bapak
belikan Rumay sepeda dorong, trus ngasih uang untuk beli TV dan
perangkat lainnya, trus buat beli kipas angin juga, uang yang di
kasihkan klo nda salah +- 3 juta atau lebih, saya lupa pastinya....
TV harga-nya 2jt-an dan sisanya buat beli kipas angin.... bapak
tinggal di gresik lumayan lama, sudah mengunjungi makam Sunan Giri,
dan juga makam Sunan Maulana Malik Ibrahim....
Waktu balik, bapak
naik Kereta api dari stasiun kota surabaya. Yang ngantar saya, istri
sama Rumai... naik taksi dari Romokalisari.
Bulan juli, sebelum
libur hari raya iedul fitri tanggal 17 & 18 Juli saya, istri dan
rumai balik ke solo (mudik)... libur hari raya sekitar hampir 2
minggu. Trus saya balik Gresik, dan istri & Rumai tetap tinggal
di boyolali, menunggu sampai lahir anak yang ke dua.
Anak kedua lahir
hari selasa, 11 agustus 2015... di sambi, boyolali ditempat bidan
desa. Namanya Marwa Abdullah..... mungkin nanti akan ada sendiri
postingan tentang putri-putri saya, mulai dari pemberian nama,
persalinan, dan lain-lain.
Untuk pembuatan
akta lahir saya serahkan pada pak suwar yang biasa mengurus pembuatan
akta dan KK (bayar jasa).... cuma ada masalah dalam pembuatannya,
yaitu soal e-KTP istri yang ternyata urusannya melibatkan e-KTP yg
pernah dibuat di Ogan Komering Ulu....
Sebenarnya masih
banyak kisah di bulan september 2015 ini, seperti Seragam STIKES
Madani yang mundur jadwal-nya, rencana bulan Oktober nanti Isna dan
Rohan mau wisuda, juga rencana Bapak yang di Sumatra mau menghadiri
Acara wisuda..... mungkin nanti bisa dilanjut di postingan
berikutnya...
No comments:
Post a Comment