Tuesday, August 16, 2016

FOREX - PENGALAMANKU

AKHIRNYA.... setelah berbulan-bulan menjalani bisnis forex saya menuruti hati dan akal pikir saya untuk mengakhiri bisnis forex ini.... kenapa?
1. berdasarkan pengalaman saya : saya pernah untung karena bisnis ini begitu juga sebaliknya.
2. bisnis ini menurut para ahli agama dan orang-orang yang mengaku paham agama secara singkat mereka menyatakan hukumnya : yang pertama HARAM dan yang kedua BOLEH.
3. jadi saya pun secara akal dan nurani memilih berhenti dari bisnis ini, dan semoga Allah meridhai saya.

penjabarannya :
1. bisnis forex itu bisa untung dan rugi = "sehebat apapun trader di dunia ini ia tidak bisa 100% yakin bahwa harga akan naik atau turun. secara pribadi saya yang sudah pengalaman bermain forex pun tidak bisa memastikan pergerakan naik dan turun harga (hanya bisa di kira-kira lewat analisa-analisa yang ada) dan analisa ini pun tidak bisa menentukan secara tepat posisi (harga) akan berhenti (close) pada suatu periode." (maka tidak bisa dipungkiri bahwa disitu ada unsur untung-untungan)..... NAH beberapa trader profesional menggunakan kerugian tersebut menjadi keuntungan dengan permainan "money management" yang disiplin dan penuh hati-hati. disitulah mereka meraup keuntungan.
2. para "ahli agama" ada yang berbeda pendapat mengenai hukum bisnis forex. dan saya sebagai orang awam yang "belum banyak paham agama" mengambil garis besar hukum yang ada. kita tahu ada yang berpendapat itu HARAM, ada juga yang SYUBHAT, dan ada juga yang BOLEH. ingat tidak pernah ada yang berpendapat itu SUNNAH atau WAJIB hukumnya. saya sebagai orang awam akan menininjau Hukum-Hukum tersebut

  • HARAM : bila dilakukan DOSA dan bila tidak dilakukan AMAN.
  • SYUBHAT : antara DOSA dan AMAN (tetapi sebagai orang muslim yang cerdas maka jangan sekali-kali melakukan perkara SYUBHAT karena itu nasehat Nabi Muhammad SAW).
  • BOLEH : bila dilakukan AMAN dan bila tidak dilakukan AMAN.








HARAM BOLEH

DILAKUKAN DOSA AMAN

TDK DILAKUKAN AMAN AMAN





sebagai orang awam yang ingin mencari selamat di dunia dan akhirat maka dengan akal pikir kita akan memilih HUKUM HARAM atas bisnis forex. kenapa? kalau kita meyakini itu hukumnya HARAM, maka kita terbebas dari DOSA bila ternyata dimata ALLAH forex adalah HARAM tetapi bila kita meyakini forex itu BOLEH dan jika ternyata dimata ALLAH forex itu HARAM maka kita mendapat DOSA.
lebih jelasnya bisa dilihat di bawah ini :









cara berpikir yg tepat bagi orang awam di mata ALLAH ternyata forex itu :

HARAM BOLEH

golongan yang meyakini forex itu HARAM terbebas dari dosa terbebas dari dosa

BOLEH mendapat dosa terbebas dari dosa






jadi golongan yang paling selamat adalah mereka yang menganggap bahwa "forex itu haram", walaupun saya pribadi belum banyak tahu agama, setidaknya dari cara berpikir kita sudah benar dan aman dalam mengambil langkah..... jujur saya sendiri agak ragu "perang batin" di satu sisi forex itu adalh bisnis yang sangat menjanjikan, bayangkan saja bila dalam satu hari kita pasang lot misalkan : 5 dan ternyata dalam waktu singkat kita mendapatkan 100 pips bila dihitung kita untung 500 karena 5x100=500 bila dihitung dalam rupiah misalnya 1 dolar=10.000 rupiah maka keuntungan yang kita dapat sebesar 5 juta rupiah (dalam waktu yang begitu singkat 5 juta rupiah berada dalam genggaman) .... fantastis....
namun seperti yang saya katakan diatas keuntungan yang besar selalu disertai dengan resiko yang besar pula (dan yang lebih penting dari itu semua yaitu bagaimana pandangan islam mengenai kegiatan bisnis tersebut, karena hidup di bumi ini cuma sementara dan jangan sampai kita banyak berbuat dosa karena itu yang bikin kita rugi (bisa jadi rugi di dunia apalagi di akhirat))..... singkatnya hati nurani saya berkata sudahlah saya cari sumber penghasilan yang lain yang "bebas dari resiko dosa"

jadi begitulah kira-kira pengalaman yang pernah saya jalani dan semoga bisa menjadi pembelajaran dan bisa diambil hikmah bagi orang-orang yang rasionalis yang berpikir dengan nurani yang bersih dengan menghiraukan nafsu yang bersemayam di hati. dan sekali lagi semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment